Selasa, 15 Desember 2015

20 Manfaat Sedekah dalam Islam Bagi Kehidupan

 

20 Manfaat Sedekah dalam Islam Bagi 


Perintah Sedekah dalam Islam
Manfaat memeluk agama islam banyak mengenal konsep sosial yang memerintahkan umatnya untuk saling tolong-tolong menolong antar manusia dalam kebaikan. Konsep zakat, qurban, dan salah satunya adalah ibadah sedekah, yang selain mempererat hubungan dengan Tuhan namun juga dengan sesama Manusia.
Perintah sedekah ini terdapat pada firman Allah dalam Alqur’an, surat An Nissa ayat 114:
“Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali dari bisikan-bisikan orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat kebaikan atau mengadakan perdamaian diantara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar”.
Sedekah bukan hanya soal memberikan sebagian harta bagi yang membutuhkan, namun manfaat sedekah lebih luas akan dirasakan pada orang yang melakukannya seperti berikut :
1. Memperkuat keimanan
Ibadah adalah sarana yang berarti suatu pengabdian yang dilakukan seorang hamba kepada Tuhannya. Bersedekah di dalam agama adalah sebagai salah satu perintah bagi umat muslim. Bersedekah dengan niat demi ibadah karena Allah, maka akan memupuk rasa keimanan kita terhadap Allah. Hal ini seperti manfaat qurban yang mengajarkan berbagi kebahagiaan di hari idul Adha.
2. Meningkatkan rasa empati sosial
Konsep sedekah secara esensi adalah dengan memberikan apa yang kita punya baik imateriil mapun materiil untuk orang yang lebih membutuhkan. Perilaku bersedekah mensyaratkan adanya sesuatu yang bisa di berikan dan juga siapa yang diberi. Bagi orang yang memberi sedekah semata-mata untuk membantu meringankan beban orang yang dibantu akan melatih sikap empati kita terhadap orang lain.
Hal lain yang bisa dilakukan untuk memupuk rasa empati adalah dalam manfaat ilmu sosiologi dalam kahidupan.
3. Terhindar dari nilai materialisme
Khusus untuk bersedekah secara harta membuat kita harus berani mengurangi apa yang kita punya untuk kebaikan orang lain. Hal ini baik agar kita tidak menjadi orang yang gila harta yang tidak rela hartanya diberikan cuma-cuma untuk orang lain.
Sifat tersebut adalah tanaman nilai materialisme yang justru akan membuat kita hanya memikirkan kebahagiaan duniawi semata. Oleh karena itu perlu adanya kebiasaan yang menjaga kita terhindar dari nilai-nilai materialisme, dan dengan manfaat sedekah termasuk salah satunya.
4. Rasa syukur kepada Tuhan
Manfaat sedekah turut mengingatkan kita bahwa apa yang kita punya adalah kenikmatan yang tidak lepas dari izin tuhan. Hal ini sebagai bentuk rasa syukur maka perlu membagi kenikmatan yang kita punya kepada orang lain yang kurang beruntung.
Dalam islam rasa syukur ini juga terdapat dalam manfaat ayat kursi dalam ayat suci Alquran.
5. Melatih berpikir positif
Bagi orang yang bersedekah dengan ikhlas maka tidak akan ada kekhawatiran baginya. Manfaat berpikiran positif tentang sedekah ini, akan membuatnya berpikir bahwa apa yang telah dilakukannya tersebut justru akan memberikan manfaat jangka panjang. Sehingga secara bahasa jawanya, dia tidak akan merasa “eman” dan justru akan menganggap akan ada hal yang baik yang akan diterima dirinya ketika melakukan kebaikan dengan bersedekah.
6. Terhindar dari sifat kikir
Ini adalah salah satu sifat buruk yang perlu dihindari. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan juga makhluk sosial, tidak sepatutnya kita sombong dengan menganggap bahwa apa yang di dapat adalah karena usahanya semata.
Perlu di ketahui nasib kita, entah baik atau buruk pastilah terikat dengan campur tangan Tuhan dan sangat dimungkinkan ada campur tangan orang lain yang mempengaruhi. Oleh sebab itu dengan manfaat sedekah akan mengingatkan kita untuk tidak memiliki sifat kikir.
7. Meningkatkan kekebalan Tubuh
Menariknya, dengan bersedekah ada efek yang ditimbulkan terhadap kesehatan kita. Berbeda dengan manfaat buah-buahan atau sayuran yang biasa dikonsumsi, menurut penelitian yang dilakukan Prof. David M Clelland. Dia menemukan bahwa dengan melakukan sesuatu yang positif untuk orang lain seperti bersedekah akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
8. Semakin panjang umur
Manfaat ini tidak kalah menariknya, dengan bersedekah akan membuat kita lebih panjang umur. Hal itu diperkuat oleh pendapat Dr Stephen Post yang di dalam bukunya menyebutkan bahwa sifat dermawan cukup menyehatkan dan bisa memanjangkan umur kita.
Ada juga penelitian yang dilakukan oleh Stephanie Brown pada tahun berasal dari University. Penelitian tersebut melibatkan partisipan para manula, Penelitian tersebut menemukan bahwa manula yang gemar bersedekah memiliki resiko lebih kecil untuk meningggal dalam rentan 5 tahun berikutnya dibandingkan dengan manula yang tidak pernah bersedekah.
Mempuk jiwa dermawan juga diajarkan dalam manfaat zakat sebagai ibadah wajib dalam islam.
9. Memiliki tubuh lebih bugar
Hal itu di ungkap oleh James House dalam studinya ia menyimpulkan bahwa dengan membantu orang lain dengan sepenuh hati akan meningkatkan kebugaran tubuh dan meningkatkan angka harapan hidup.
10. Mendapat rasa bahagia
Dengan bersedekah akan menghadirkan perasaan bahagia. Hal itu di ungkap oleh Elozabeth Duun dalam risetnya, ia menemukan bahwa dengan membelanjakan harta di jalan kebaikan untuk membantu orang lain akan mendorong produksi hormon-hormon kebahagiaan di dalam otak kita.
11. Terhindar dari stress
Dalam bukunya, Allan Luks mengatakan bahwa dengan menolong orang lain akan meringankan rasa sakit kita sendiri, serta mengurangi stress. Dengan memberikan bantuan secara dengan rela akan meningkatkan produksi endrofin, hal itu baik untuk kesehatan jiwa kita. Penelitain yang dilakukan Allan Luks melibatkan 3000 sukarelawan, dan 90%-nya merasakan betul manfaat berbagi dengan orang lain.
12. Berlatih bersikap Adil
Studi di Belgia yang melibatkan 466 pelajar. Mereka ditanya tentang seberapa sering berbagi dengan orang lain dan kemudian di bandingkan dengan perilaku alturistik mereka. Hasilnya Charlotte De Backer yang memimpin penelitian tersebut mengatakan bahwa Mereka yang sering berbagi memiliki sikap adil, dan tidak berani mengambil hak orang lain.
Hal itu menunjukkan bahwa dengan manfaat sedekah, akan mengingatkan kita mengenai kewajiban kita sebagai makhluk sosial. Untuk bersikap adil kepada mereka yang membutuhkan dengan memberikan bantuan sosial.
13. Menurunkan tekanan darah
Hal ini akan sangat bermanfaat agar kita terhindar dari hipertensi atau tekanan darah tinggi. Studi yang dilakukan pada tahun 2006 menemukan bahwa orang yang suka menolong dan memiliki motivasi untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain akan membuatnya memiliki tekanan darah yang stabil.

Manfaat Sedekah Bagi yang Menerimanya

1. Meringankan beban biaya hidup
Tentu jika kita bersedekah maka akan memberikan daya tambahan kepada orang yang menerima bantuan kita. Dengan begitu beban masalah yang dimiliki akan berkurang. Hal ini menjadi perlu menjadi perhatian kita karena kita berada pada satu lingkungan sosial yang sama namun ada orang disekitar kita yang kurang beruntung dan perlu diangkat beban penderitaannya.
2. Menumbuhkan sikap optimisme
Ketika kita memberikan bantuan kepada orang lain. Maka orang yang menerima tersebut akan muncul harapan baru. Kepedulian yang kita berikan akan menjadi semangat tersendiri bagi mereka untuk bisa menghadapi masalah dengan sikap optimis, karena kita membuat mereka sadar bahwa masih ada orang-orang dermawan bersama mereka untuk membantu meringankan beban hidup mereka.
Manfaat taat kepada Allah senantiasa akan membukakan jalan untuk membuat diri lebih baik dari sebelumnya.
3. Mencegah perbuatan yang munkar
Kemiskinan, kelaparan, apapun kondisi kekurangan yang dialami seseorang sangat rentan akan menimbulkan tindakan yang tercela. Ketidak berdayaan yang dialami membuat mereka berpikir jalan praktis untuk melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang. Oleh karena itu, dengan membuat mereka tetap optimis menjalani hidup dengan bantuan dari kita, maka turut mencegah mereka dari berbuat tindakan menyimpang.
4. Menjaga keimanan terhadap Allah
Keimanan seseorang kadangkala juga luntur tatkala mereka diuji dengan kondisi kekurangan. Sebagian dari mereka akan mengeluh kepada Tuhan yang dianggapnya tidak adil. Hal itu justru akan berbahaya dan bisa menurunkan kadar keimanan mereka. Oleh karena itu manfaat sedekah kepada orang yang menerimanya, maka akan membantu menjaga keimanan mereka kepada Allah.

Manfaat Sedekah bagi Lingkungan sosial

1. Membangun budaya tolong menolong
Jika kita membiasakan diri untuk menolong orang lain yang membutuhkan, dan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Jika ini dilakukan oleh banyak orang, maka akan muncul budaya saling tolong-menolong.
2. Menurunkan tingkat kriminalitas
Dampak berikutnya bagi kondisi sosial masyarakat kita adalah akan terhindari dari kejahatan-kejahatan yang dilakukan sebagian kalangan, yang dilandasi alasan ketidakmampuan sehingga menuntut mereka untuk berbuat kriminal. Oleh karena itu, dengan membudayakan manfaat sedekah akan mempengaruhi angka kriminalitas yang terjadi.
3. Mengatasi masalah kesenjangan sosial ekonomi
Dampak jangka panjang yang di dapat dari manfaat sedekah, dalam masyarakat kita adalah jarak antara si kaya dan si miskin yang tidak lagi terlalu senjang. Artinya kesenjangan ekonomi akan bisa di kurangi ketika kita membantu mengangkat kalangan bawah dan mendukungnya untuk bisa memperbaiki nasib ekonomi mereka.
Fakta sedekah tidak hanya dilakukan oleh umat islam. Manfaat agama dalam ajaran lain selain Islam pun, memiliki konsep ajaran untuk saling memberi. Fakta kongkritnya adalah Bill gates, CEO microsoft ini dikenal sebagai orang yang sangat dermawan. Tahukah Anda bahwa 50% dari penghasilan Bill gates disumbangkan untuk memperbaiki angka kemiskinan.
Read More..

13 Keutamaan Menunaikan Zakat

 

13 Keutamaan Menunaikan Zakat


Sesungguhnya zakat merupakan perkara penting dalam agama Islam sebagaimana shalat 5 waktu. Oleh karena itu, Allah Ta’ala sering mengiringi penyebutan zakat dalam Al Qur’an dengan shalat agar kita tidak hanya memperhatikan hak Allah saja, akan tetapi juga memperhatikan hak sesama. Namun saat ini kesadaran kaum muslimin untuk menunaikan zakat sangatlah kurang. Di antara mereka menganggap remeh rukun Islam yang satu ini. Ada yang sudah terlampaui kaya masih enggan menunaikannya karena rasa bakhil dan takut hartanya akan berkurang. Padahal di balik syari’at zakat terdapat faedah dan hikmah yang begitu besar, yang dapat dirasakan oleh individu maupun masyarakat.

Di antara faedah dan hikmah zakat adalah :
1. Menyempurnakan keislaman seorang hamba. Zakat merupakan bagian dari rukun Islam yang lima. Apabila seseorang melakukannya, maka keislamannya akan menjadi sempurna. Hal ini tidak diragukan lagi merupakan suatu tujuan/hikmah yang amat agung dan setiap muslim pasti selalu berusaha agar keislamannya menjadi sempurna.
2. Menunjukkan benarnya iman seseorang. Sesungguhnya harta adalah sesuatu yang sangat dicintai oleh jiwa. Sesuatu yang dicintai itu tidaklah dikeluarkan kecuali dengan mengharap balasan yang semisal atau bahkan lebih dari yang dikeluarkan. Oleh karena itu, zakat disebut juga shodaqoh (yang berasal dari kata shidiq yang berarti benar/jujur, -pen) karena zakat akan menunjukkan benarnya iman muzakki (baca: orang yang mengeluarkan zakat) yang mengharapkan ridha Allah dengan zakatnya tersebut.
3. Membuat keimanan seseorang menjadi sempurna. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45). Wahai saudaraku, sebagaimana engkau mencintai jika ada saudaramu meringankan kesusahanmu, begitu juga seharusnya engkau suka untuk meringankan kesusahan saudaramu. Maka pemberian seperti ini merupakan tanda kesempurnaan iman Anda.
4. Sebab masuk surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا ». فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ».
Sesungguhnya di surga terdapat kamar yang luarnya dapat terlihat dari dalamnya dan dalamnya dapat terlihat dari luarnya.” Kemudian ada seorang badui berdiri lantas bertanya, “Kepada siapa (kamar tersebut) wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Bagi orang yang berkata baik, memberi makan (di antaranya lewat zakat, pen), rajin berpuasa, shalat karena Allah di malam hari di saat manusia sedang terlelap tidur.” (HR. Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Setiap kita tentu saja ingin masuk surga.
5. Menjadikan masyarakat Islam seperti keluarga besar (satu kesatuan). Karena dengan zakat, berarti yang kaya menolong yang miskin dan orang yang berkecukupan akan menolong orang yang kesulitan. Akhirnya setiap orang merasa seperti satu saudara. Allah Ta’ala berfirman,
وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ
Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. Al Qoshosh: 77)
6. Memadamkan kemarahan orang miskin. Terkadang orang miskin menjadi marah karena melihat orang kaya hidup mewah. Orang kaya dapat memakai kendaraan yang dia suka (dengan berganti-ganti) atau tinggal di rumah mana saja yang dia mau. Tidak ragu lagi, pasti akan timbul sesuatu (kemarahan, -pen) pada hati orang miskin. Apabila orang kaya berderma pada mereka, maka padamlah kemarahan tersebut. Mereka akan mengatakan,”Saudara-saudara kami ini mengetahui kami berada dalam kesusahan”. Maka orang miskin tersebut akan suka dan timbul rasa cinta kepada orang kaya yang berderma tadi.
7. Menghalangi berbagai bentuk pencurian, pemaksaan, dan perampasan. Karena dengan zakat, sebagian kebutuhan orang yang hidupnya dalam kemiskinan sudah terpenuhi, sehingga hal ini menghalangi mereka untuk merampas harta orang-orang kaya atau berbuat jahat kepada mereka.
8. Menyelamatkan seseorang dari panasnya hari kiamat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ امْرِئٍ فِى ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ
Setiap orang akan berada di naungan amalan sedekahnya hingga ia mendapatkan keputusan di tengah-tengah manusia.” (HR. Ahmad 4/147. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih)
9. Seseorang akan lebih mengenal hukum dan aturan Allah. Karena ia tidaklah menunaikan zakat sampai ia mengetahui hukum zakat dan keadaan hartanya. Juga ia pasti telah mengetahui nishob zakat tersebut dan orang yang berhak menerimanya serta hal-hal lain yang urgent diketahui.
10. Menambah harta. Terkadang Allah membuka pintu rizki dari harta yang dizakati. Sebagaimana terdapat dalam hadits yang artinya,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
Sedekah tidaklah mengurangi harta” (HR. Muslim no. 2558).
11. Merupakan sebab turunnya banyak kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلاَّ مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ وَلَوْلاَ الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا
Tidaklah suatu kaum enggan mengeluarkan zakat dari harta-harta mereka, melainkan mereka akan dicegah dari mendapatkan hujan dari langit. Sekiranya bukan karena binatang-binatang ternak, niscaya mereka tidak diberi hujan.” (HR. Ibnu Majah no. 4019. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
12. Zakat akan meredam murka Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ وَتَدْفَعُ مِيتَةَ السُّوءِ
Sedekah itu dapat memamkan murka Allah dan mencegah dari keadaan mati yang jelek” (HR. Tirmidzi no. 664. Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan ghorib dari sisi ini)
13. Dosa akan terampuni. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api.” (HR. Tirmidzi no. 614. Abu Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)[1]
Jika Telah Mencapai Nishab dan Haul, Segeralah Tunaikan Zakat
Kaum muslimin -yang selalu mengharapkan kebaikan dan mengharapkan surga Allah- segeralah tunaikan zakat yang wajib bagi kalian agar memperoleh berbagai faedah di atas. Ingatlah bahwa zakat bukanlah wajib ditunaikan hanya ketika akhir bulan Ramadhan saja berupa zakat fitri. Akan tetapi, zakat itu juga wajib bagi 5 kelompok harta yaitu: emas, perak, keuntungan perdagangan, hewan ternak (yaitu unta, sapi, dan domba), dan hasil bumi (berupa tanaman, dll). Kelima kelompok harta tersebut ditunaikan ketika sudah mencapai nishab, yaitu ukuran tertentu menurut syari’at) dan telah mencapai haul, yaitu masa 1 tahun (kecuali untuk zakat anak hewan ternak dan zakat tanaman).
Wahai saudaraku, segeralah tunaikan zakat ketika telah memenuhi syarat nishab dan haul-nya. Berlombalah dalam kebaikan dan ingatlah selalu nasib saudaramun yang berada dalam kesusahan. Sesungguhnya dengan engkau mengeluarkan zakat akan meringankan beban mereka yang tidak mampu. Ingat pula, sebab bangsa ini sering tertimpa berbagai macam bencana dan cobaan adalah disebabkan kita enggan melakukan ketaatan kepada Allah, di antaranya kita enggan untuk menunaikan zakat.
Semoga Allah selalu menganugerahi kita untuk selalu istiqomah dalam melakukan ketaatan kepada-Nya.
Read More..

Selasa, 16 Juni 2015

5 Amal Ibadah Mulia di Bulan Puasa Ramadhan

kegiatan puasa lazada indonesia
5 Amal Ibadah Mulia di Bulan Puasa Ramadhan — Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah, pada bulan ini tiap amal ibadah umat muslim balasannya akan dilipatgandakan. Betapa beruntungnya bila kita sebagai umat islam dapat memanfaatkan momen ini sebagai ladang pahala, dengan melaksanakan yang wajib dan mengisi kegiatan sehari-hari dengan amal ibadah yang sunat, Inshaallah kita termasuk golongan orang-orang beruntung.
Di Bulan Ramadhan, selain melaksanakan ibadah yang wajib seperti berpuasa dan sholat, ada beberapa amalan ibadah sunat lainnya yang dapat kita praktekan di keseharian kita. Dengan mendampingkan ibadah wajib dengan ibadah sunnah, pada akhir bulan Ramadhan kita dapat merasakan hari kemenangan (Idul Fitri) dengan penuh sukacita. Ingin tahu apa saja amalan ibadah penyempurna Ibadah puasa ini? Mari kita simak bersama.

1. Membaca Al-Qur’an

Seperti yang sudah sering diungkapkan bahwa ibadah pada bulan puasa pahalanya dilipatgandakan, begitu juga dengan membaca Al-Quran. Diriwayatkan, membaca Al-Quran pada bulan Ramadhan memiliki keutamaan bahwa tiap huruf yang kita baca akan mendapat pahala sebanyak 27 kali. Tidak hanya membaca saja, sekedar mendengar bacaan Al-Qur’an saja bagi umat muslim adalah pahal, maka perbanyaklah mendekatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan bacaan Al-Qur’an selama bulan suci Ramadhan.
Bahkan tidak hanya mendengar atau membaca, bila kita masih terbata-bata (belum lancar) dalam membaca Al-qur’an pun, kita akan mendapatkan pahala, diluar maupun didalam bulan Ramadhan.

2. Sedekah

Penyempurna ibadah puasa Ramadhan lainnya ialah bersedekah. Diriwayatkan dalam hadist shahih:
Rasullah ditanya: “sedekah manakah yang paling utama? beliau menjawab: Sedekah di Bulan Ramadhan.” (H.R. Turmudzi).
Maka dari itu daripada sering-sering bermegah dengan harta yang kita miliki, lebih baik harta yang kita miliki kita sisihkan sebagian untuk para fakir miskin  yang membutuhkan. Apalagi bulan Ramadhan juga bulan dimana amal baik dilipatgandakan pahalanya disisi Allah SWT.

3. Shalat Tarawih

Amalan ibadah yang satu ini termasuk sunnah muakad artinya tidak wajib, namun sayang sekali pada kesempatan bulan Ramadhan dimana pahala dilipatgandakan ini kita tidak melaksanakan amalan sunnah. Maka daripada setelah berbuka dan magrib kita hanya sekedar bengong atau tidur, lebih baik melakukan shslat tarawih.
Kita bisa mengajak keluarga atau bahkan sesekali kawan-kawan untuk shalat tarawih bersama sebagai bentuk silaturahmi yang berpahala juga. Maka belum afdol rasanya bila melaksanakan puasa Ramadhan tanpa melaksanakan shalat tarawih.
Shalat tarawih ini juga dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad saw:
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan puasa Ramadhan dan aku telah mensunatkan qiyamnya (shalat di malam harinya). karena itu, barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan shalat dimalah harinya karena iman dan mengharap pahala serta ridha Allah, maka keluarlah dosanya sebagaimana pada hari dia dilahirkan oleh ibunya” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).

4. Shalat Witir

Shalat witir umumnya dilaksanakan sekaligus setelah tawarih dilakukan. Seperti tarawih, sholat witir juga hukumnya sunnah muakad dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw untuk dilakukan tiap malam.
Ali r.a. berkata, bahwasannya Nabi saw. pernah bersabda: “barang siapa tidak mengerjalan (shalat) witir, maka bukan dari golonganku.” (H.R. Ahmad).
Begitu pentingnya shalat witir ini terungkap seperti hadist diatas. Jadi bila kita melaksanakan shalat tarawih, agar lebih sempurna lagi dirikanlah pula shalat witir setelahnya, Insha Allah ibadah-ibadah ini merupakan jalan menuju kesempurnaan puasa Ramadhan.

5. Itikaf

Ibadah lainnya yaitu adalah Beritikaf (berdiam sejenak di masjid dengan niat itikaf). ibadah ini disunahkan dilakukan pada setiap waktu, terutama pada sepuluh hari terakhir karena pada 10 terakhir Ramadhan dan malam-malam ganjil terdapat malam “lailatul Qadr.”
Read More..

Pahala Puasa dan Shalat Malam di bulan Ramadhan




Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Sekiranya kalian mengetahui apa yang akan kamu dapatkan di bulan Ramadhan, niscaya kamu akan menambah rasa syukur kalian kepada Allah swt”.

Pada malam pertama Ramadhan :

Allah swt mengampuni semua dosa yang tersembunyi dan yang terang-terangan, meninggikan beribu-ribu derajat, membangunkan untuk kalian lima puluh ribu kota di surga.
Keutamaan Shalat tarawih pada malam 1:
Orang mukmin keluar dari dosanya, seperti ia dilahirkan oleh ibunya.

Pada hari kedua :

Allah swt mencatat setiap ibadah kalian seperti ibadah satu tahun dan pahalanya seperti pahala seorang nabi, mencatat puasa kalian seperti puasa satu tahun.
Shalat tarawih pada malam ke 2:
Ia diampuni, dan juga kedua orangtuanya jika mereka muslim.

Pada hari ketiga :

Allah swt memberi kalian setiap rambut di tubuh kalian taman permata yang indah di surga Firdaus, di atasnya dua belas ribu rumah dari cahaya, di bawahnya dua belas ribu tempat tidur dan di setiap tempat tidur ada bidadari, setiap hari seribu malaikat berkunjung dan setiap malaikat membawa hadiah untuk kalian.
Shalat tarawih pada malam ke 3:
Seorang malaikat berseru di bawah ‘Arsy, “Mulailah beramal ,semoga Allah mengampuni dosamu yang telah lewat”.

Pada hari keempat :

Allah memberi kalian di surga Khuld tujuh puluh ribu istana dan di setiap istana terdapat tujuh puluh ribu rumah, di setiap rumah terdapat lima puluh ribu tempat tidur dan di setiap tempat tidur terdapat bidadari, dan setiap bidadari memiliki seribu perhiasan yang lebih baik dari dunia dan segala isinya.
Shalat tarawih pada malam ke 4:
“ia memperoleh pahala seperti pahala membaca kitab Taurat, Zabur, Injil dan Furqan (Al-Quran)”.

Pada hari kelima :

Allah swt memberi kalian di surga Al-Ma’wa beribu-ribu kota, setiap kota terdapat seribu rumah, di setiap rumah terdapat seribu meja makan, di atas setiap meja makan tujuh puluh ribu tempat makanan, di setiap tempat makanan tujuh puluh macam makanan yang tidak sama satu dengan yang lain.
Shalat tarawih pada malam ke 5:
Allah SWT memberikan pahala seperti pahala orang yang shalat di Masjidil Haram, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsha.

Pada hari keenam :

Allah swt memberi kalian di surga Darussalam seratus ribu kota, di setiap kota seratus perkampungan, di setiap perkampungan seratus ribu rumah, di setiap rumah seratus ribu tempat tidur dari emas yang panjang, setiap tempat tidur panjangnya seribu hasta, di atas tempat tidur terdapat bidadari sebagai pasangan yang berhias dengan tiga puluh ribu perhiasan dari permata putih dan permata merah, dan setiap bidadari membawa seratus pelayan.
Shalat tarawih pada malam ke 6:
Allah SWT memberikan pahala seperti orang yang ber-thawaf di Baitul Makmur dan dimohonkan ampun oleh setiap batu dan cadas.

Pada hari ketujuh :

Allah swt memberi kalian di surga Na’im pahala seperti pahala seribu syuhada’ dan empat puluh ribu orang yang benar.
Shalat tarawih pada malam ke 7:
Seolah-olah ia mencapai derajat Nabi Musa a.s. dan kemenangannya atas Fir’aun dan Haman.

Pada hari kedelapan :

Allah swt memberi kalian pahala seperti pahala amal enam puluh ribu ahli ibadah dan orang enam puluh ribu orang yang zuhud.
Shalat tarawih pada malam ke 8:
Allah SWT memberikan apa yang pernah Dia berikan kepada Nabi Ibrahim a.s

Pada hari kesembilan :

Allah Azza wa Jalla memberi kalian apa yang diberikan kepada seribu ulama, seribu orang yang i’tikaf, dan seribu orang yang menyambung tali persaudaraan.
Shalat tarawih pada malam ke 9:
Seolah-olah ia beribadah pada Allah SWT Sebagaimana ibadahnya Nabi Muhamad SAW

Pada hari kesepuluh :

Allah Azza wa Jalla memenuhi tujuh puluh ribu hajat, dan memohonkan ampunan untuk kalian matahari, bulan, bintang-bintang, binatang yang melata, burung, binatang buas, setiap bebatuan dan bongkahan tanah liat, setiap yang kering dan yang basah, setiap binatang di laut dan dedaunan di pepohonan.
Shalat tarawih pada malam ke 10:
Allah SWT mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat

Pada hari kesebelas :

Allah Azza wa Jalla mencatat untuk kalian pahala seperti pahala empat kali orang yang haji dan umrah, setiap yang haji bersama seorang Nabi, dan setiap yang umrah bersama orang yang benar dan yang syahid.
Shalat tarawih pada malam ke 11:
Ia keluar dari dunia seperti saat ia dilahirkan dari perut ibunya.

Pada hari kedua belas :

Allah Azza wa Jalla menjadikan bagi kalian keimanan yang dapat merubah keburukan-keburukan menjadi kebaikan-kebaikan yang berlipat-ganda, dan mencatat bagi kalian setiap kebaikan seribu kebaikan.
Shalat tarawih pada malam ke 12:
ia datang pada hari Kiamat sedang wajahnya bagaikan bulan di malam purnama.

Pada hari ketiga belas :

Allah Azza wa Jalla mencatat bagi kalian pahala seperti pahala ibadah penduduk Mekkah dan Madinah, dan Allah memberi kalian syafaat sejumlah bebatuan dan bongkahan tanah liat yang ada di antara Mekkah dan Madinah.
Shalat tarawih pada malam ke 13:
ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari segala keburukan.

Pada hari keempat belas :

Kalian seperti berjumpa dengan Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Dawud dan Sulaiman, dan seperti beribadah kepada Allah Azza wa Jalla bersama setiap Nabi selama dua ratus tahun.
Shalat tarawih pada malam ke 14:
Para malaikat datang seraya memberi kesaksian untuknya bahwa ia telah melakukan Shalat Tarawih, maka Allah SWt tidak akan menghisabnya pada hari kiamat nanti.

Pada hari kelima belas :

Allah Azza wa Jalla menunaikan untuk kalian hajat-hajat dunia dan akhirat, memberi kalian apa yang diberikan kepada Nabi Ayyub; para malaikat pemikul Arasy memohonkan ampunan untuk kalian; dan pada hari kiamat Allah Azza wa Jalla akan memberi kalian empat puluh cahaya, sepuluh cahaya dari sebelah kanan kalian, sepuluh dari sebelah kiri kalian, sepuluh dari depan kalian, dan sepuluh cahaya dari belakang kalian.
Shalat tarawih pada malam ke 15:
ia di Do’a kan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) ‘Arsy dan Kursi.

Pada hari keenam belas :

Allah swt akan memberi kalian pada hari kalian dibangkitkan dari kubur enam puluh pakaian untuk kalian pakai, enam puluh onta untuk kalian kendarahi, dan Allah swt mengirimkan awan untuk menaungi kalian dari sengatan panas hari itu.
Shalat tarawih pada malam ke 16:
Allah SWT menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari Neraka dan Kebebasan Masuk ke dalam Surga (Jannah).

Pada hari ketujuh belas :

Allah Azza wa Jalla menyatakan: “Sungguh Aku telah mengampuni mereka dan bapak-bapak mereka, Aku akan lindungi mereka dari azab hari kiamat”.
Shalat tarawih pada malam ke 17:
ia diberi pahala seperti pahala para Nabi.

Pada hari kedelapan belas :

Allah Azza wa Jalla memerintahkan malaikat Jibril, Mikail, Israfil, malaikat pemikul Arasy dan Al-Karubin agar memohonkan ampunan untuk ummat Muhammad saw sampai tahun berikutnya, dan Allah Azza wa Jalla memberikan pada kalian pahala para syuhada’ Badar.
Shalat tarawih pada malam ke 18:
Seorang Malaikat berseru,:Hai hamba Allah , sesungguhnya Allah Ridha kepadamu dan kepada Ibu Bapakmu.”

Pada hari kesembilan belas :

Semua malaikat langit dan bumi minta izin kepada Tuhannya untuk berziarah ke kuburan kalian setiap hari, dan setiap malaikat membawa hadiah dan minuman untuk kalian.
Shalat tarawih pada malam ke 19:
Allah SWT mengangkat derajat-derajatnya di dalam Surga Firdaus.

Pada hari kedua puluh :

Pada suatu hari Allah Azza wa Jalla mengutus kepada kalian tujuh puluh Malaikat untuk menjaga kalian dari setiap setan yang terkutuk; Allah Azza wa Jalla mencatat untuk kalian setiap hari kalian puasa seperti berpuasa seratus tahun; menjadikan parit antara kalian dan neraka; memberi kalian pahala orang yang termaktub dalam Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qu’an; Allah Azza wa Jalla mencatat untuk kalian setiap pena Jibril (as) sebagai ibadah satu tahun; memberikan pada kalian pahala tasbih Arasy dan Kursi; dan memberi pasangan untuk kalian setiap ayat Al-Qur’an seribu bidadari.
Shalat tarawih pada malam ke 20:
Allah SWT memberikan pahala seperti pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan Shalihin (Orang-orang Shaleh)

Pada hari kedua puluh satu :

Allah swt meluaskan kuburan kalian seribu farsakh, menghilangkan dari kalian kegelapan dan kesepian, menjadikan kuburan kalian seperti kuburan para syuhada’, dan menjadikan wajah kalian seperti wajah Yusuf bin Ya’qub (as).
Shalat tarawih pada malam ke 21:
Allah SWT membangunkan untuknya sebuah gedung dari cahaya.

Pada hari kedua puluh dua :

Allah Azza wa Jalla akan mengutus kepada kalian malaikat maut seperti pada para Nabi saw, menyelamatkan kalian dari keganasan malaikat Munkar dan Nakir, dan menghilangkan dari kalian penderitaan dunia dan akhirat.
Shalat tarawih pada malam ke 22:
ia datang pada hari kiamat dalam keadaan aman dari setiap kesedihan dan kesusahan.

Pada hari kedua puluh tiga :

Kalian akan melintasi shirathal mustaqim bersama para Nabi, shiddiqin dan syuhada’, dan pahala kalian seperti memberi makanan kepada setiap anak yatim dari ummatku dan seperti memberi pakaian kepada setiap yang telanjang dari ummatku.
Shalat tarawih pada malam ke 23:
Allah SWT membangunkan untuknya sebuah kota didalam Surga.

Pada hari kedua puluh empat :

Kalian tidak akan keluar dari dunia kecuali kalian melihat kedudukannya di surga; setiap kalian diberi pahala seribu orang yang sakit, seribu pahala orang yang merantau untuk mentaati Allah Azza wa Jalla; kalian diberi pahala seribu pembebasan dari keturunan nabi Ismail (as).
Shalat tarawih pada malam ke 24:
ia memperoleh dua puluh empat do’a yang dikabulkan.

Pada hari kedua puluh lima :

Allah Azza wa Jalla membangunkan untuk kalian di bawah Arasy seribu menara hijau, di atas setiap menara terdapat kemah dari cahaya, dan Allah Tabaraka wa ta’ala berfirman: “Wahai ummat Muhammad, Aku adalah Tuhan dan kalian adalah hamba-Ku, bernaunglah kalian di bawah Arasy-Ku di menara-menara ini, makan dan minumlah sepuas kalian, jangan takut dan jangan sedih; wahai ummat Muhammad, demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku akan mengirim kalian ke surga, kalian akan dibanggakan oleh orang-orang yang terdahulu dan yang terakhir, Aku akan memberikan pada setiap kalian seribu mahkota dari cahaya, kendaraan onta yang Kuciptakan dari cahaya, tali kendalinya dari cahaya dan pada tali kendali itu terdapat seribu lingkaran yang terbuat dari emas, dan pada setiap lingkaran berdiri malaikat, dan setiap malaikat memegang tongkat dari cahaya sehingga kalian memasuki surga tanpa dihisab”.
Shalat tarawih pada malam ke 25:
Allah SWT menghapuskan darinya azab kubur.

Pada hari kedua puluh enam :

Allah swt memandang kalian dengan kasih sayang-Nya, kemudian mengampuni semua dosa kalian kecuali sogokan dan hartanya; Allah swt mensucikan rumah kalian setiap hari tujuh puluh ribu kali dari ghibah dan dusta.
Shalat tarawih pada malam ke 26:
Alah SWt mengangkat pahalanya selama Empat Puluh Tahun.

Pada hari kedua puluh tujuh :

Kalian seperti menolong setiap mukmin dan mukminah, memberi pakaian pada tujuh puluh ribu orang yang telanjang, membantu seribu orang yang menjalin tali persaudaraan; kalian seperti membaca semua kitab yang diturunkan oleh Allah Azza wa Jalla kepada para Nabi-Nya.
Shalat tarawih pada malam ke 27:
ia dapat melewati Shirath (Jembatan kecil seperti rambut dibelah tujuh diatas jurang Neraka Jahanam) pada hari kiamat, bagaikan kilat yang menyambar.

Pada hari kedua puluh delapan :

Allah Azza wa Jalla menjadikan bagi kalian di surga Al-Khuld seratus ribu kota dari cahaya, memberi kalian di surga Al-Ma’wa seratus ribu istana dari perak; memberi kalian di surga Al-Jalal tiga ratus ribu mimbar (tempat yang tinggi) yang terbuat dari misik, di setiap mimbar seribu rumah dari za’faran, di setiap rumah terdapat tempat tidur yang terbuat dari permata putih dan permata merah, dan di setiap tempat tidur disiapkan pasangan bidadari.
Shalat tarawih pada malam ke 28:
Allah SWT mengangkat baginya seribu derajat dalam Surga.

Pada hari kedua puluh sembilan :

Allah Azza wa Jalla memberi kalian beribu-ribu kediaman dan di setiap kediaman terdapat menara putih, di setiap menara terdapat tempat tidur dari kafur putih dilengkapi dengan seribu permadani dari sutera hijau, di setiap permadani disiapkan bidadari yang dihiasi dengan tujuh puluh ribu hiasan, di kepalanya seribu hiasan dari permata putih dan permata merah.
Shalat tarawih pada malam ke 29:
Allah SWT memberinya pahala Seribu Haji yang diterima.

Pada hari ketiga puluh :

Allah Azza wa Jalla mencatat bagi kalian setiap hari sebelumnya pahala seribu suhada’ dan seribu orang yang benar; Allah Azza wa Jalla mencatat bagi kalian seperti beribadah lima puluh tahun; Allah Azza wa Jalla mencatat bagi kalian untuk setiap hari seperti puasa dua ribu hari, dan mengangkat derajat kalian setinggi derajat orang-orang yang mulia; Allah Azza wa Jalla mencatat bagi kalian keselamatan dari neraka dan melintasi shirath, dan keamanan dari azab. Di surga ada sebuah pintu yang tidak dibuka hingga hari kiamat, kemudian dibukakan untuk orang-orang yang puasa laki-laki dan perempuan dari ummat Muhammad saw; kemudian penjaga surga, malaikat Ridhwan memanggil: “Wahai ummat Muhammad, kamarilah kalian ke pintu ini. Kemudian ummatku masuk ke pintu itu menuju ke surga. Barangsiapa yang tidak diampuni di bulan Ramadhan, maka bulan yang mana ia akan diampuni, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Mulia dan Maha Agung”.
Shalat tarawih pada malam ke 30:
Allah SWT berfirman: “Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan Surga, mandilah dari air Salsabil dan Minumlah dari Telaga Kautsar.Akulah Tuhanmu, dan engkau hamba-Ku”
*
Sumber:
Puasa: Hadis ini diriwayatkan dari Muhammad bin Ibrahim, dari Ahmad bin Matuwiyah Al-Jurjani, dari Ahmad bin Abdullah, dari Sofyan bin ‘Ayniyah, dari Muawiyah bin Abi Said, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas. (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah : 81-86)
Tarawih: Dari Ali bin Abi Thalib ra, bahwa dia berkata: “Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang keutamaan -keutamaan Shalat Tarawih di bulan Ramadhan, kemudian Beliau bersabda:” (seperti diatas).







Read More..

Senin, 15 Juni 2015

Keutamaan Ramadhan


Hanya dalam hitungan hari Ramadhan akan datang. Sebagian besar umat Islam bersuka cita menyambutnya, meskipun sebagian lagi menghadapinya dengan biasa-biasa saja tanpa semangat. Apalagi merencanakan aktivitas ibadah untuk mengisi bulan Ramadhan. Sungguh sangat disayangkan jika bulan Ramadhan dilewati begitu saja.

Sejatinya bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Berbagai keistimewaan ada dalam bulan ini. Rasulullah Saw menjelaskan dalam banyak haditsnya mengenai kemuliaan bulan Ramadhan. Beberapa hadits berikut menerangkan keutamaan Ramadhan:

Pertama,
dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Shalat yang lima waktu, satu Jumat ke Jumat berikutnya, dan satu Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, menjadi penebus dosa yang dilakukan di antara keduanya, selama dia menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Bukhari meriwayatkan hadits ini dalam at-Tarikh al-Kabir.

Kedua
, dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda:

“Sungguh rugi seseorang ketika (nama)ku disebut di sampingnya tetapi dia tidak bershalawat atasku. Sungguh rugi seseorang yang bertemu dengan Ramadhan, lalu Ramadhan itu berlalu darinya sebelum dosa-dosa dirinya diampuni, dan sungguh rugi seseorang yang mendapati kedua orang tuanya dalam keadaan renta, tetapi keduanya tidak (menjadi sebab yang) memasukkannya ke dalam surga. Rib’i berkata: Aku tidak tahu kecuali dia berkata: Atau salah satu dari kedua orang tuanya.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan al-Hakim)

Ketiga, dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda:

“Jika Ramadhan tiba, maka pintu-pintu langit dibukakan, pintu-pintu jahanam dikunci, dan setan-setan pun dibelenggu.” (HR. Bukhari, Muslim, an-Nasai, Ahmad, Ibnu Hibban, dan ad-Darimi dengan redaksi kalimat yang berbeda-beda)

Keempat, dari Abu Hurairah raia berkata: Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan dengan mengharapkan ridho-Nya, maka diampunilah dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu.” (HR. Bukhari, an-Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan Ibnu Hibban)

Dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan riwayat kedua an-Nasai dari jalur yang sama disebutkan:

“Maka diampunilah dosa-dosa yang dilakukannya di masa lalu dan yang akan datang. Dengan adanya tambahan “yang akan datang”.

Al-Mundziri berkata: isnad haditsnya hasan. Tetapi Hammad meragukan bersambungnya sanad hadits ini, atau Qutaibah bin Said telah menyendiri meriwayatkan tambahan tersendiri dari Sufyan.

Kelima, dari Ibnu Abbas ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Umrah di bulan Ramadhan menyamai (nilai) haji.” (HR.Ibnu Majah, an-Nasai dan Ahmad)

Ibnu Majah meriwayatkan hadits ini dengan lafadz yang sama. Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan dari jalur Wahb bin Khanbasi. Ahmad dan Ibnu Majah meriwayatkan hadits ini dari jalur Jabir ra. Bukhari meriwayatkan dari jalur yang sama. Muslim dan Abu Dawud dengan redaksi:

“Karena sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan sama dengan berhaji, atau berhaji bersamaku.”

Thabrani meriwayatkan hadits ini dalam kitab al-Mu’jam al-Kabir. Abu Dawud dan Ahmad dari Ummi Ma’qil ra, ia berkata:

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku seorang perempuan yang telah tua, dan aku dalam keadaan sakit, apakah ada satu perbuatan yang cukup bagiku menggantikan ibadah hajiku? Maka beliau saw bersabda: “Umrah di bulan Ramadhan telah cukup bagimu (menggantikan hajimu)”.

Keenam, dari Abu Hurirah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Ketika tiba malam pertama bulan Ramadhan, setan-setan dan jin-jin durhaka dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, sehingga tidak ada satu pintu neraka pun yang dibuka, dan pintu-pintu surga dibuka sehingga tidak ada satu pintu surga pun yang ditutup. Lalu seseorang berseru, wahai pencari kebaikan maka sambutlah, wahai pelaku kejahatan maka tahanlah. Dan milik Allah-lah orang-orang yang dibebaskan dari neraka, dan hal itu terjadi pada setiap malam.” (HR. Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi)

Al-Hakim meriwayatkan dan menshahihkannya, dan disepakati oleh ad-Dzahabi. Ibnu Khuzaimah meriwayatkan, tetapi dia berkata:

“Setan-setan atau jin yang durhaka dibelenggu.”


Thabrani meriwayatkan hadits ini dalam kitab al-Mu’jam al-Ausath, juga an-Nasai dengan redaksi yang hampir sama dari jalur Utbah bin Farqad ra.

Dilalah hadits-hadits ini begitu jelas sehingga tidak perlu dijelaskan lebih jauh. Jika ditambahkan lagi hadits-hadits lain yang menyebutkan keutamaan puasa secara umum ke dalam pembahasan kami ini, maka tampak jelas keutamaan Ramadhan dan puasa bulan Ramadhan. Dari Ibnu Abbas ra ia berkata:

“Rasulullah saw adalah orang yang paling pemurah, dan lebih pemurah lagi dalam bulan Ramadhan. Ketika ditemui oleh Jibril, beliau saw ditemui Jibril pada setiap malam di bulan Ramadhan, dan kemudian beliau melakukan mudarasah al-Qur’an (mendengarkan dan memperdengarkan bacaan al-Qur’an). Sungguh Rasulullah saw sangat lebih pemurah dibandingkan angin yang bertiup.”
(HR. Bukhari, Muslim, an-Nasai, Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Hibban)

Read More..

Rabu, 10 Juni 2015

Keharmonisan Rumah Tangga Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam

Keharmonisan-Rumah-Tangga-Rasulullah-Shalallahu-alaihi-wa-sallam

Di bawah naungan rumah tangga yang bersahaja di situlah tinggal sang istri, pahlawan di balik layar pembawa ketenangan dan kesejukan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
Dunia itu penuh dengan kenikmatan. Dan sebaik-baik kenikmatan dunia adalah istri yang shalihah.” (Lihat Shahih Jami’ Shaghir karya Al-Albani)

Di antara keelokan budi pekerti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan keharmonisan rumah tangga beliau ialah memanggil ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan nama kesayangan dan mengabarkan kepadanya berita yang membuat jiwa serasa melayang-layang.
Aisyah radhiyallah ‘anha menuturkan, “Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya, ‘Wahai ‘Aisy (panggilan kesayangan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha), Malaikat Jibril ‘alaihissalam tadi menyampaikan salam buatmu.” (Muttafaq ‘alaih)
Bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam selaku Nabi umat ini yang paling sempurna akhlaknya dan paling tinggi derajatnya telah memberikan sebuah contoh yang berharga dalam hal berlaku baik kepada sang istri dan dalam hal kerendahan hati, serta dalam hal mengetahui keinginan dan kecemburuan wanita. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menempatkan mereka pada kedudukan yang diidam-idamkan oleh seluruh kaum hawa. Yaitu menjadi seorang istri yang memiliki kedudukan terhormat di samping suaminya.
Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan, “Suatu ketika aku minum, dan aku sedang haidh, lantas aku memberikan gelasku kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau meminumnya dari mulut gelas tempat aku minum. Dalam kesempatan lain aku memakan sepotong daging, lantas beliau mengambil potongan daging itu dan memakannya tepat di tempat aku memakannya.” (HR. Muslim)
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah seperti yang diduga oleh kaum munafikin atau seperti yang dituduhkan kaum orientalis dengan tuduhan-tuduhan palsu dan pengakuan-pengakuan bathil. Bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam lebih memilih etika berumah tangga yang paling elok dan sederhana.
Diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mencium salah seorang istri beliau, kemudian berangkat menunaikan shalat tanpa memperbaharui wudhu’.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Dalam berbagai kesempatan, beliau selalu menjelaskan dengan gamblang tingginya kedudukan kaum wanita di sisi beliau. Mereka kaum hawa memiliki kedudukan yang agung dan derajat yang tinggi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menjawab pertanyaan ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallah ‘anhu seputar masalah ini, beliau jelaskan kepadanya bahwa mencintai istri bukanlah suatu hal yang tabu bagi seorang lelaki yang normal.
Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Siapakah orang yang paling engkau cintai?” beliau menjawab, “‘Aisyah!” (Muttafaq ‘alaih)
Barangsiapa yang mengidamkan kebahagiaan rumah tangga, hendaklah ia memperhatikan kisah- kisah ‘Aisyah radhiyallah ‘anha bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Bagaimana kiat-kiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membahagiakan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha ia berkata, “Aku biasa mandi berdua bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari satu bejana.” (HR. Al-Bukhari)
Rasulullah tidak melewatkan kesempatan sedikit pun kecuali beliau manfaatkan untuk membahagiakan dan menyenangkan istri melalui hal-hal yang dibolehkan.
Aisyah radhiyallah ‘anha mengisahkan,
Pada suatu ketika aku ikut bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sebuah lawatan. Pada waktu itu aku masih seorang gadis yang ramping. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Mereka pun berangkat mendahului kami. Kemudian beliau berkata kepadaku, “Kemarilah! sekarang kita berlomba lari.” Aku pun meladeninya dan akhirnya aku dapat mengungguli beliau. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam hanya diam saja atas keunggulanku tadi. Hingga pada kesempatan lain, ketika aku sudah agak gemuk, aku ikut bersama beliau dalam sebuah lawatan. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan rombongan agar bergerak terlebih dahulu. Kemudian beliau menantangku berlomba kembali. Dan akhirnya beliau dapat mengungguliku. Beliau tertawa seraya berkata, “Inilah penebus kekalahan yang lalu!” (HR. Ahmad)
Sungguh! merupakan sebuah bentuk permainan yang sangat lembut dan sebuah perhatian yang sangat besar. Beliau perintahkan rombongan untuk berangkat terlebih dahulu agar beliau dapat menghibur hati sang istri dengan mengajaknya berlomba lari. Kemudian beliau memadukan permainan yang lalu dengan yang baru, beliau berkata, “Inilah penebus kekalahan yang lalu!”
Bagi mereka yang sering bepergian melanglang buana serta memperhatikan keadaan orang-orang yang terpandang pada tiap-tiap kaum, pasti akan takjub terhadap perbuatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau adalah seorang Nabi yang mulia, pemimpin yang selalu berjaya, keturunan terhormat suku Quraisy dan Bani Hasyim. Pada saat-saat kejayaan, beliau kembali dari sebuah peperangan dengan membawa kemenangan bersama rombongan pasukan besar. Meskipun demikian, beliau tetap seorang yang penuh kasih sayang dan rendah hati terhadap istri-istri beliau para Ummahaatul Mukiminin radhiyallah ‘anhun. Kedudukan beliau sebagai pemimpin pasukan, perjalanan panjang yang ditempuh, serta kemenangan demi kemenangan yang diraih di medan pertempuran, tidak membuat beliau lupa bahwa beliau didampingi para istri-istri kaum hawa yang lemah yang sangat membutuhkan sentuhan lembut dan bisikan manja. Agar dapat menghapus beban berat perjalanan yang sangat meletihkan.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari bahwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kembali dari peperangan Khaibar, beliau menikahi Shafiyyah binti Huyaiy radhiyallahu ‘anha. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam mengulurkan tirai di dekat unta yang akan ditunggangi untuk melindungi Shafiyyah radhiyallah ‘anha dari pandangan orang. Kemudian beliau duduk bertumpu pada lutut di sisi unta tersebut, beliau persilakan Shafiyyah radhiyallah ‘anha untuk naik ke atas unta dengan bertumpu pada lutut beliau.
Pemandangan seperti ini memberikan kesan begitu mendalam yang menunjukkan ketawadhu’an beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selaku pemimpin yang berjaya dan seorang Nabi yang diutus- memberikan teladan kepada umatnya bahwa bersikap tawadhu’ kepada istri, mempersilakan lutut beliau sebagai tumpuan, membantu pekerjaan rumah, membahagiakan istri, sama sekali tidak mengurangi derajat dan kedudukan beliau.
Sumber: Sehari di Kediaman Rasulullaahi Shalallaahu alaihi wasalam, Abdul Malik Al-Qasim
Artikel www.KisahMuslim.com
Read More..

Kisah Nabi Idris Naik Ke Langit

Kisah Nabi Idris Naik Ke Langit

Nabi Idris ‘Alaihissalam

Nabi Idris ‘alaihissalam adalah seorang nabi yang Allah puji akan sifat pembenaran yang sempurna, mempunyai ilmu yang sempurna, keyakinan yang kokoh, dan banyaknya amal shaleh. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengangkat namanya ke seluruh penjuru alam, serta Allah angkat kedudukannya di antara makhluk yang dekat dengan-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Demikianlah komentar Syaikh As-Sa’di dalam menafsirkan Surat Maryam: 56-57.
Dalam Alquran dan sunah tidaklah terlalu panjang lebar cerita akan Nabi Idris ‘alaihissalam. Dalam Alquran hanya tiga ayat yang menyebut langsung tentangnya. Di antaranya,
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا {56} وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا {57}
Dan ingatlah apa di dalam al-Kitab tentang Nabi Idris. Dia adalah seorang sangat pembenar, lagi seorang Nabi.” (QS. Maryam: 56-57)
Mujahid menjelaskan tentang ayat tersebut bahwa Nabi Idris ‘alaihissalam diangkat ke langit dalam keadaan tidak mati seperti Nabi Isa ‘alaihissalam (Tafsir Ath-Thabari, 72:16 dengan sanad yang shahih). Ada riwayat lain yang menjelaskan bahwa dia diangkat malaikat ke langit, kemudian datanglah malaikat maut mencabut nyawanya di sana, wallahu a’lam.
Nabi Idris ‘alaihissalam bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di langit yang keempat saat peristiwa mi’raj. Hal ini menunjukkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menempatkan kedudukannya pada derajat yang tinggi di antara para nabi lainnya. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ayat yang lain,
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ كَلٌّ مِّنَ الصَّابِرِينَ
Dan Nabi Ismail, Nabi Idris, Nabi Dzulkifli, mereka termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anbiya: 85)
Demikian juga, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan dalam hadis sesuatu yang mengisyaratkan tentang sifat Nabi Idris ‘alaihissalam. Beliau bersabda:
Adalah seorang nabi dari para nabi yang menggaris nasib, maka barang siapa yang mampu melakukannya (dengan bekal ilmu yang pasti dan mencocoki), maka hal itu boleh baginya.” (HR. Muslim)
Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa nabi yang dimaksud (dalam hadis di atas) adalah Nabi Idris ‘alaihissalam. Imam Nawawi menjelaskan tentang hadis ini, “Maksud yang sesungguhnya menggaris nasib itu hukumnya haram, dikarenakan hal itu tidaklah dilakukan kecuali dengan syarat harus dengan ilmu yang pasti dan mencocoki, dan tidak ada bagi kita. Adapun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyebutkan hukumnya, supaya tidak salah tafsir bahwa apa yang dilakukan nabi tersebut haram, karena memang nabi tersebut punya ilmunya sehingga boleh melakukannya. Adapun kita tidak punya ilmu tentangnya.” (Syarh Muslim, 5:21)

Kapan Masa Hidup Nabi Idris Alaihissalam?

Terjadi perbedaan yang mendasar tentang riwayat Nabi Idris ‘alaihissalam, apakah dia seorang nabi yang hidup sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam ataukah sesudahnya? Ahli sejarah seperti Ibnu Katsir, Ath-Thabari, Ibnu Ishaq, Ibnu Jarir, Asy-Syaukani, As-Suyuthi, dan lainnya menjelaskan bahwa Nabi Idris ‘alaihissalam hidup sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam. Alasan mereka:
1. Ditinjau dari nasab bahwa Nabi Idris itu nama aslinya adalah Khonukh yang termasuk nenek moyang nabi Nuh ‘alaihissalam.
2. Tafsir ayat:
أُوْلَئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ مِن ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَاءِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ ءَايَاتُ الرَّحْمَـنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
Mereka itulah adalah orang-orang yang Allah telah beri nikmat, yaitu kalangan para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang yang Kami angkat bersama Nuh dari keturunan Ibrohim dan Israil, dan dari orang-orang yang Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyangka dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam: 58)
Makna (من ذرية آدم) adalah nabi Idris ‘alaihissalam. Sebab dalam ayat itu diurutkan tentang silsilah keturunannya. Dan Nabi Idris ‘alaihissalam termasuk keturunan Nabi Adam ‘alaihissalam yang tidak bersama Nabi Nuh ‘alaihissalam dalam perahu. Berarti Nabi Idris ‘alaihissalam urutannya sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam.
3. Imam an-Nawawi berkata, “Perkataan Nabi Idris (مرحبا بالنبي الصالح والأخ الصالح) ) tidak menghalangi bahwa keberadaan Nabi Idris ‘alaihissalam sebagai bapak nabi kita yakni Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebab perkataan ‘saudara yang shaleh’ mengandung pengertian bahwa itu sebagai bahasa lembut dan beradab, di mana memakai lafaz saudara sekalipun ia anak laki-lakinya karena para nabi semuanya bersaudara, demikian juga orang-orang mukmin semuanya bersaudara.” (Syarh Muslim, 2:220).
Adapun ulama yang lain, seperti Al-Qurthubi, Muhammad bin Abdul Wahab, Ibnu Utsaimin, dan lainnya menyatakan bahwa Nabi Idris ‘alaihissalam itu hidup sesudah Nabi Nuh ‘alaihissalam. Mereka beralasan:
1. Perkataan manusia kepada Nabi Nuh ‘alaihissalam di saat meminta syafa’at:
“Wahai Nuh…! Engkau adalah rasul pertama yang Allah utus untuk penduduk bumi.”
Di sini telah jelas bahwa tidak ada rasul sebelum Nabi Nuh. Jadi kalau Nabi Idris termasuk rasul maka tidak mungkin dia hidup sebelum Nabi Nuh.
2. Tafsir QS. An-Nisa: 163. Di sini para nabi diurutkan sesudah Nabi Nuh ‘alaihissalam, termasuk di antaranya Nabi Idris ‘alaihissalam, berarti masanya setelah Nabi Nuh ‘alaihissalam.
3. Ucapan Imam Al-Bukhari dalam Shahih-nya bahwa Nabi Idris ‘alaihissalam adalah Nabi Ilyas ‘alaihissalam. Dan telah jelas diketahui bahwa Nabi Ilyas ‘alaihissalam hidupnya setelah Nabi Nuh.
4. Perkataan Nabi Idris ‘alaihissalam sendiri ketika bertemu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di langit keempat (dalam peristiwa mi’raj) (مرحبا بالنبي الصالح والأخ الصالح) (“Selamat datang wahai Nabi yang shaleh dan saudara yang shaleh!”). kalau Nabi Idris ‘alaihissalam hidup sebelum Nabi Nuh ‘alaihissalam. Tentu ia akan mengatakan: (مرحبا بالنبي الصالح والأخ الصالح) (“Selamat datang wahai Nabi yang shaleh dan anak yang shaleh!”) sebagaimana ucapan Nabi Adam dan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam.
Ada lagi pendapat yang tidak memihak, di antaranya adalah:
1. Ibnu Hajar berkata, “Pengertian bahwa Nabi Nuh sebagai rasul yang pertama itu berkaitan dengan penduduk bumi. Sebab di zaman Nabi Adam tidak ada penghuni di bumi ini melainkan keluarganya saja, jadi kerasulan Nabi Adam ibarat pendidikan untuk anak-anaknya. Juga mengandung pengertian bahwa kerasulan Nabi Nuh itu untuk anak-anaknya dan selainnya yang sudah menyebar di beberapa daerah. Adapun Nabi Adam, kerasulannya hanya terbatas pada anaknya dan mereka dalam satu daerah saja. Adapun tentang Nabi Idris terjadi masalah, karena keberadaannya sebelum atau sesudah Nabi Nuh diperselisihkan.” (Fathul Bari, 6:418)
2. Al-Qadhi Iyadh berkata, “Bila Nabi Idris itu adalah Nabi Ilyas dari Bani Israil maka berarti ia hidup sesudah Nabi Nuh, sehingga benarlah bahwa Nabi Nuh adalah seorang nabi dan rasul yang pertama dan Nabi Idris pun juga seorang nabi dan rasul. Adapun Nabi Adam dan anaknya Syits, sekalipun juga seorang rasul, tetapi hanya terbatas pada anak-anaknya dan keluarganya; mengingat saat itu belum ada orang kafir. Keduanya mengajarkan iman dan taat kepada Allah Ta’ala. Lain lagi dengan Nabi Nuh, ia diutus kepada orang-orang kafir yang sudah mulai ada di bumi. Dan inilah barangkali pedanpat yang lebih dekat bahwa Nabi Adam dan Idris ‘alaihissalam keduanya bukanlah seorang rasul melainkan keduanya nabi.” (Syarh Muslim oleh Imam an-Nawawi, 3:55)
Sumber: Majalah Al-Mawaddah, Edisi 11 Tahun ke-1 Jumadal Ula 1429/Juni 2008
Artikel www.KisahMuslim.com
Read More..